Bangunlah… bangunlah sahabatku
Sahabat senasibku,
Lihatlah… lihatlah sahabatku
Dunia ini bosan engkau hinggapi
Daun jatuh…
Jatu satu demi Satu, Meninggalkan cinta ibunya
Ia tidak bersedih sahabatku.
Ia tidak bersedih… kerena Ia sadar akan kodratnya.
Ia melambai-lambai, memejamkan stomatanya
Yang selama ini memberikanmu kehidupan
Kini… ia jatuh. Melayang, terombang-ambing
Dalam pelukan semilir angin
Perhatikan sahabatku. perhatikan…
Lambaianya ikhlas
Wajahnya berseri-seri
Hari-hari nan indah ia lalui
Menari bersama ribuan sodaranya
Bercanda tawa
Membagikan kebahagiaan dalam kehidupanmu
Ia berpesan…
Kelak… engkau senasib denganya
Akan menghilang… hilang.
Tanpa bekas, meninggalkan kesuburan
Untuk anak cucumu.
( Bulukumba, 30 juli
2013 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar