Sumi…sumi…
Kini engkau tertidur
Tertidur di etalase kaca
Penuh senyum indah, pada
masanya…
Tubuhmu yang gesit
Gerakmu yang lincah
Matamu yang meronah
Membuatku terhanyut
dalam kobaran api
Sumi…sumi
Kini engkau jadi
seonggok daging
Daging yang pucat
Penuh tanda Tanya…
Kini… cinta yang engaku
ciptakan
Dalam kesunyian gelap
Dalam ruang kosong,
berdebuh
Telah tumbuh dewasa
dalam harapan tak bertuang
Sumi…sumi
Kini engkau melihat
kodratmu
Kodrat… seorang manusia
Dimana setelah siang
pasti ada malam
Sumi…sumi
beruntunglah engkau
kini… engkau dapat
tempat terbaik
dan aku curiga akanya
dalam tidurmu yang penuh
tanda Tanya
akankah engkau tersenyum
bahagia atau sedih
sedih meninggalkanku,
atau
bahagia melepaskan
cintaku
sumi… sumi
bersabarlah… kini engkau
tinggal menunggu waktu
hingga tubuhmu menyatu
bumi
melepas senyummu nan
abadi…
( Bulukumba, 3 juli 2013
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar